Pencarian Spiritual Melalui Training ESQ
Penelitian
yang dilakukan oleh Gallup dalam Tangdilintin (2008), menemukan bahwa, seseorang
yang memiliki komitmen spiritual, ternyata dua kali lebih berbahagia daripada
seseorang yang kurang memiliki komitmen spiritual. Seseorang yang
spiritualitasnya tinggi juga memiliki resiko lebih rendah untuk terkena depresi
dan lebih puas akan keberadaan dirinya
Bagaimana
dengan anda sendiri? Pernahkah anda merasa gundah, resah,
tidak nyaman, merasa diri kosong dan hampa, atau mulai mempertanyakan untuk apa
sisa waktu anda di dunia ini?
Untuk banyak orang di dunia,
spiritualitas merupakan cara utama untuk menghadapi masalah-masalahnya. Hal ini
karena spiritualitas memberikan dukungan sosial di masa krisis dan masa sulit,
dan memberikan skema atau penjelasan, jawaban yang jelas dan terstruktur
bagi setiap orang, dalam usahanya
menemukan makna hidup. (Marcoen, dalam Johnson 2005).
Apa saja
aspek Spiritual yang bisa tumbuh dari Training ESQ?
Di dalam
training ESQ, terdapat pengembangan dari aspek-aspek Spiritualitas menurut
Bruckhardt dan Jacobson (2005, di dalam buku Health and The Human Spirit, Brian Luke Seaward PhD (2013) menjelaskan
berbagai kaitan Antara spiritualitas dengan kesehatan seseorang. Berikut ini kami
paparkan hubungan antara delapan aspek dalam domain spiritual dari Bruckhardt
dan Jacobson, yang dikembangkan melalui Training-training ESQ :
1. Misteri.
Misteri adalah bagian dari hidup, dan
bagian dari spiritualitas. Misteri ini beroperasi jauh diatas apa yang bisa
dicapai oleh pemahaman dan penjelasan manapun. Spiritualitas membuat seseorang
mampu menyelesaikan masalah dan menemukan pemahaman dan mampu bertahan saat
harus melalui hal-hal yang tidak diketahuinya. Di dalam Training ESQ, terdapat
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai beberapa topic yang bersifat
hakikat. Diantaranya mengenai Sang Pencipta, kedigdayaanNya, dan apa tujuan
dari penciptaan kita.
2. Cinta.
Cinta membakar spiritualitas, dan
membuat orang dapat hidup dengan kekuatan yang ada di dalam hatinya. Di dalam
cinta terdapat dimensi; cinta diri, cinta yang agung, cinta pada orang lain,
dan cinta pada seluruh ciptaanNya. Di dalam
Di dalam cinta terdapat kapasitas
seperti kebaikan, kehangatan, pemahaman, murah hati, dan kelembutan. Mempertahankan
hati yang penuh cinta adalah komponen penting dari perawatan spiritual.
Dengan cinta, seseorang bisa menjangkau
keluar, bisa menyembuhkan, dan saling terhubung dengan satu sama lain. Cinta
seringkali berada dibalik aksi keberanian dan kasih sayang maha dahsyat yang
tidak bisa dijelaskan. Di dalam Training ESQ kita akan melalui penjelasan
mengenai hakikat mengapa rasa cinta bisa dirasakan oleh kita sebagai manusia
3. Derita
Penderitaan timbul saat aspek fisik,
mental, emosional, dan spiritual kita menjadi satu dalam menghadapi elemen
kehidupan yang tidak bisa kita pahami. Upaya untuk memahami konsep penderitaan
telah membentuk tradisi dari semua budaya dan agama. Untuk sejumlah orang,
penderitaan bisa meningkatkan kesadaran spiritual mereka, dan pada orang lain,
penderitaan justru membuat mereka marah dan frustrasi. Sosial budaya, agama,
keluarga, dan lingkungan, adalah faktor-faktor yang mempengaruhi respon orang
terhadap penderitaan. Pengetahuan mengenai kepribadian, budaya, tradisi
keagamaan dan latar belakang keluarga, dapat membantu petugas medis dalam
memahami makna penderitaan. Di dalam training ESQ kita dihadapkan pada jiwa
kita yang merasa bersalah dengan banyaknya dosa-dosa yang kita pernah lakukan.
Dan kita dihadapkan pada hukuman Tuhan di dunia yang bisa saja diberikan Tuhan
kepada kita atas dosa-dosa tersebut.
4. Harapan
Harapan berkaitan dengan apa yang kita
harapkan terjadi pada masa depan. Dan jauh melampaui kepercayaan dan doa. Ada
dua level harapan, yaitu harapan spesifik dan harapan secara umum. Harapan
spesifik menuju kepada tujuan dan dorongan yang menuju hasil dan peristiwa
tertentu yang diinginkan. Harapan umum termasuk di dalamnya rasa nyaman akan
datangnya masa depan. Hal ini menjadi besar pengaruhnya untuk mengatasi rasa sakit
dan menjadi sumber kekuatan saat seseorang harus melalui masa yang penuh
ketakutan dan ketidakpastian, dan membantu mereka membentuk hasil yang positif.
Di dalam Training ESQ kita diajak untuk melewati spiritual journey dimana kita melihat betapa tidak terbatasnya
kuasa Tuhan Yang Maha Dahsyat, dan kita didorong untuk menemukan tujuan hidup
yang besar melalui Training ESQ, agar tumbuh harapan hidup yang membuat kita
bisa mencapai cita-cita yang kita inginkan.
5. Memaafkan
Keimanan, tradisi budaya, pola asuh, dan
pengalaman hidup seseorang, seluruhnya berkontribusi dalam membentuk sikap
seseorang terhadap perilaku memaafkan. Kepercayaan pada Tuhan, Sang Pencipta,
dan Kecerdasan Maha Dahsyat, bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
memberikan maaf dan menerima maaf dari orang lain. Kemampuan untuk melepaskan
diri dari rasa marah atau keinginan balas dendam pada orang lain atas apa yang
ia lakukan, adalah bagian penting dari memaafkan. Di saat Spiritual Journey dalam Training ESQ, kita akan menemukan bahwa kita
akan mendapatkan kebahagiaan dengan memaafkan.
6. Kemuliaan (grace)
Kemuliaan adalah berkah yang terberi,
dan bukan sesuatu yang diupayakan. Kemuliaan seringkali dianggap sebagai
sesuatu yang diberikan Tuhan, atau dari hidup itu sendiri. Dan kemuliaan dapat
membantu, memberdayakan, dan memungkinkan seseorang mencapai keberhasilan dalam
hidupnya, di masa-masa sulit, dan juga untuk menghadapi rintangan yang muncul.
Di dalam Training ESQ, kita akan memahami bahwa kemuliaan akan datang dengan
sendirinya apabila kita memegang teguh Prinsip 165.
7. Mendatangkan kedamaian
Kedamaian adalah keadaan yang dirasakan
seseorang, dan terpisah dari kekuatan yang berasal dari luar diri kita. Menjadi
orang yang bisa mendatangkan kedamaian pada masa sekarang ini adalah sebuah
tantangan spiritual. Setelah seseorang dapat menghargai dan hidup dalam
realitas dalam hubungannya dengan manusia lain, dan ciptaan Tuhan lainnya,
seiring dengan waktu, dan situasi, maka kedamaian tersebut akan tumbuh
(Buckhardt & Nagai Jacobson, 2005). Setelah menemukan jawaban-jawaban
hakiki yang diberikan pada Training-training ESQ, rasa kedamaian internal akan
muncul dengan sendirinya.
Setiap
orang dibawa ke dalam tempat terdalam pada diri mereka, saat muncul masalah
spiritual atau inti dari kehidupannya. Buckhardt & Nagai-Jacobson (2005),
menyampaikan bahwa spiritualitas tidak bisa dikuantifikasikan atau dihitung,
dan biasanya terlihat oleh kita sebagai sebuah misteri.
Spiritualitas
juga tergambar dari munculnya pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat hidup dan
sejenisnya, yang dapat menantang diri seseorang, yang membawanya ke suatu
perjalanan spiritual yang lebih tinggi dari yang tertinggi, dan yang lebih
dalam dari yang terdalam.
Berbagai aspek spiritual diatas,
merupakan hal-hal yang dikembangkan dalam Training-training yang
diselenggarakan oleh ESQ. Prinsip 165
yang diterjemahkan kedalam 1 hati, 6 prinsip, 5 langkah dibuat dengan tujuan
agar setiap peserta dapat mengarungi perjalanan spiritual dan menemukan inti
atau hakikat kehidupannya, hanya dalam training beberapa hari saja, tanpa harus
melalui proses yang lama.
Untuk Informasi mengenai Training ESQ, hubungi saya di : 0856-9311-9026