Thursday, July 28, 2011

Biarlah Tuhan memeluk Mimpi itu untukmu..

seorang saudari sepupuku baru saja bersedih malam ini,

ia tengah merelakan mimpinya yang katanya satu per satu tidak tercapai..

impian seorang mahasiswi; cum laude, lulus 3,5 tahun, de el el..

tapi.. benarkah itu impian yang se-impiannya?

impian sejati bukanlah terletak dalam waktu, atau dalam angka berbilang..

tapi dalam idea

mari belajar merumuskan mimpi..


seorang anak kecil, jangan diberi cara bermimpi yang salah.. karena bila tidak tercapai, konsep dirinya bisa terganggu, dan ia merasa dirinya tidak lagi kompeten,

ajari ia bermimpi,

cari tahu dari dirinya, apa yang paling ia sukai, apa yang ia ingin lakukan setiap hari di masa depannya; dan bukan dalam bentuk pekerjaan tertentu.
- menolong orang? menyembuhkan orang sakit? (dibanding menjadi dokter, yang sedikit peluangnya) ia akan merasa jauh lebih baik dengan dirinya sendiri, merasa lebih percaya diri, dan nantinya, bilapun ia menjadi dokter, ia akan menjadi dokter yang sangat baik, dibanding bila ia salah bermimpi sejak kecil..
- menjadi orang kaya? mencapai kekayaan? (semua orang bisa melakukan ini) caranya adalah dengan berwirausaha. bandingkan dengan seorang anak yang ingin menjadi dokter karena ia ingin menjadi orang kaya. apa jadinya coba?

well, semua ini sebenernya ada di buku ku yang judulnya "bikin life planning; biar hidup asyik kaya makna" tapi kubagi gratis aja deh disini poin-poinnya ya, berhubung buku itu udah menghilang dari gramedia dan gunung agung..

sebelum merumuskan mimpi,

miliki dulu inti kekuatan, apa yang bikin kita bisa selalu bermimpi itu, dan apa yang sebenernya paling ingin kita lakukan setiap hari nantinya dimasa kita dewasa (buat yang udah dewasa, belum terlambat ko)

inti kekuatan itu baterai dalam diri kita, yang terdiri dari unsur-unsur non fisik,

misalnya; persaingan, orang yang suka persaingan bakal ampun-ampunan semanget ga peduli apapun
atau; persahabatan, dengan tujuan persahabatan, apapun bisa dan mungkin dilakukan
atau; idealisme, asalkan bertujuan demi kebenaran, gunung pun rasanya bisa ditembus deh
atau; prestasi, demi umat manusia yang lebih baik, gue rela ga tidur berbulan2 (kata ilmuwan)

nah, banyak kan? sekarang, cari dulu inti kekuatan apa yang ada di diri kamu, yang bikin kamu gak bisa capek kalau inget inti kekuatan ituh.

sekarang, rumuskan visi

seumur hidup kamu di dunia, pengen bikin lukisan kehidupan yang kayak gimana? nah itulah visi.
gak semua orang berhasil punya visi hidup. washington, dengan kejujurannya, berhasil jadi founding father amerika. disney, dengan semangat keindahannya, berhasil bikin dunia mainannya hidup. einstein, dengan kejeniusannya, berhasil bikin dunia yang lebih baik dengan penemuan2nya.. sidharta gautama, berhasil bikin aliran pergerakan sosial yang bikin dunia jadi lebih baik dengan bodhisatwa nya..

kamu sendiri, visi hidup kamu itu apa? adakah lukisan kehidupan yang kamu inginkan terwujud? nah, cobalah jadikan kenyataan. satu hal ya.. kamu mungkin cuma satu orang, tapi sadar ga? orang itu tuh ya kamu. kalau kamu bisa mikirin tuh satu hal hebat itu di pikiran kamu, berarti hal itu mungkin dan mampu kamu capai. "Anything your mind can conceive, it can achieve" begitu katanya..(lupa kt sapa)

kamu udah punya inti kekuatan, udah punya visi, (ini bisa dibolak balik kok) kalau di buku itu, saya dahulukan visi baru setelah itu inti kekuatan.

ah, lupa, ada singkatannya nih gals, brur..

VITRAH
Visi pribadi
Inti kekuatan
Tahapan
Rencana
Analisa resiko
Hidup progresif

gampang kan? setelah punya visi pribadi, kamu punya gambaran cita-cita dalam hidup,

lalu, cari inti kekuatan dalam diri kamu

lalu buat tahapan untuk mencapainya (kecil ngapain, remaja ngapain, dewasa ngapain, tua ngapain, de el el, ) pake tahapan per lima tahunan minimal

lalu, buat rencana dalam tiap tahapan itu. pake plan a, b, c yah, dan rencana ini kudu spesifik misalnya tiap hari belajar berapa jam sehari de el el

lalu setelah itu, analisa deh resiko apa yang mungkin timbul. kurang dana? banyak saingan? biaya nambah? banyak deh.. dalam bagian analisa resiko ini kamu juga harus masukin cara, atau paling ga cari cara buat ngatasin masalah yang timbul ituh.

lalu, hidup progresif deh.. hidup beberapa langkah dari saat ini.
ini saya terapkan pada diri saya, misalnya saya bercita-cita menerbitkan 30 buku sebelum usia 30 tahun. saya cuman mimpi ajah, tapi ternyata.. sim salabim.. tahun kemarin sampe 19 buku, dan tahun ini nambah 8 buku lagi. belum lagi yang lain.. dan saya masih punya satu tahun lagi sebelum saya 30 tahun.

ngapain 30 buku? gini maksudnya, buku itu adalah tabungan ide saya, saya gak boleh kehabisan bahan bakar dan ide untuk terus menerus berprestasi selama saya di masa dewasa kan? makanya sebelum nikah, sebelum punya anak, saya harus bikin sebanyak2nya buku biar nanti buku2 itu bisa jadi ladang saya cari duit seterusnya, gitu brur..

20011, juli 27; buku saya mencapai 34 buku. alhamdulillah :) semua atas bantuan Allahu SWT..

nah.. begitu lah cara bermimpi..

bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi itu, dan menyimpannya untukmu..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home