Tuesday, February 15, 2005

rumble in the rush world

diskoherensi dalam batas-batas pemikiran, kadang tak bisa ditelaah selain dalam bentuk meta kognisi.
ada apa dengan dunia kita?
mengapa kita tak kunjung bisa memahaminya?

disharmoni realita.
setiap orang menginginkan dunia jadi tempat yang damai, agar kita bisa membangun kesejahteraan dan menegakkan keadilan. atau sebaliknya, melakukan upaya mensejahterakan dan menegakkan keadilan itu tadi, untuk menjadikan dunia cukup layak ditinggali.

ada kalimat "siapa yang menguasai informasi, maka ia menguasai dunia"
tahu kenapa itu bisa terjadi?
karena informasi menghasilkan bentukan persepsi. bagaimana seorang memandang dunianya. dan bila ada yang menguasai input persepsi dari kebanyakan orang, maka ia lah yang menguasai kebanyakan orang itu tadi. tapi.. ini hanya berlaku untuk mereka yang mengedepankan "cogito ergo sum" sebagai landasan hidup mereka.

makanya era kini dinamakan era perang pemikiran, lebih dari era perang terbuka (walau nyata terjadi), adalah karena pengaruh pemikiran yang tersebar yang dikendalikan oleh lalu lintas informasi itu tadi, yang bisa memenangkan atau membuat kalah satu issue.

Bahagianya, ini dunia manusia, bukan dunia issue dimana semua orang dikendalikan oleh berita yang lebih banyak tersebar. Dan karena manusia setiap individunya memiliki prosesor berpikir mandiri. yang bisa menentukan sendiri perilaku dan sikapnya terhadap dunia yang ditinggalinya.

manusia lah, yang mengendalikan dunia.
bukan sebaliknya.


bila saat ini masih terus berada dalam jebakan informasi yang salah,
jadilah mandiri, dan bangun sikap kita sendiri.

dan, bila masih tidak tahu landasan bentukan yang diperlukan untuk itu,
mintalah pada Sang Pencipta kita semua,
dan kembalilah
pada keagungan petunjuk mulia dalam Al Qur'an, yang tiap butir ayatnya mengalirkan hikmah tak bertepi dan bisa mengisi seisi bumi.
bila belum juga menemukan bagaimana mengisi dunia dengan diri kita dan sikap kita, bergurulah dari manusia ter-paripurna yang lahir ke dunia : Nabi Muhammad SAW, dengan sunnahnya yang telah terangkumkan dengan mudah untuk kita pelajari..

kerusuhan di dunia kita, kita selesaikan dengan kejernihan berpikir dan bergerak..

Hatta Laa takuuna Fithnah, wa Yakuunad Diinu Kulluhu Lillah..
=..hingga tidak ada lagi fitnah, dan keseluruhan agama ini hanya milik Allah SWT.. Maha Suci Zat Yang Maha Tinggi..=

Monday, February 07, 2005

melatih berpikir : konteks, atribusi, dan perceived behaviour

mana diantara ketiga hal itu yang paling berpengaruh dalam dinamika sosial?

manusia selalu berada dalam lingkup waktu dan konteks peristiwa yang selalu hidup dari kontribusi perilaku antar manusia dan fenomena aktif yang terus bekerja membentuk kejadian.

mengapa satu peristiwa bisa menjadi satu pengalaman, membangun pengetahuan, berkembang menjadi keilmuan, atau membentuk sejarah?

hal ini adalah karena manusia secara aktif membentuk diri dan lingkungannya. dengan atribusi sosial yang bekerja secara aktif, mempengaruhi kita dalam membentuk sikap dan perilaku kita, dan dapat merubah karakter dan kebiasaan yang kita miliki.

lebih sering kebanyakan orang bekerja dengan template kognisi perceived behavior yang bekerja aktif dibandingkan dengan membentuk dan memiliki sikap sendiri. dan parahnya lagi, perceived behavior ini tidak hanya bekerja dalam lingkup perilaku saja, tapi kebanyakan sudah menjadi cara berpikir, membentuk sudut pandang yang kaku.

akhirnya, tak ada yang tahu atau mampu memahami konteks dan peristiwa yang ada di sekelilingnya dengan sebenar-benarnya, secara jujur, dan menjadi jeli.

melatih berpikir :
hanya sebuah upaya pencahayaan, untuk diri sendiri, agar tidak terjebak dalam perceived behavior template bentukan lingkungan,
dan kehilangan jati diri.

semoga bisa mencerahkan siapapun juga.
manusia, dunia, dan pertanggungjawaban atasnya.

own definition:
konteks : kerangka waktu dan situasi dari peristiwa berkaitan dengan situasi sosial, peristiwa, dan manusia yang terlibat di dalamnya
atribusi : apa yang dipandang orang lain dari diri orang lain, bisa menjadi satu label. dilakukan secara aktif dan alami dalam mekanisme sosial psikologi sebagai wadah dari manusia dalam memahami lingkungannya. membagi manusia berdasarkan label-label sosial yang ada.
perceived behaviour : pandangan untuk membuat suatu perilaku yang dianggap diharapkan oleh orang lain untuk kita lakukan. dipengaruhi oleh keberadaan dan pengaruh sejumlah komponen yang dianggap signifikan oleh individu tersebut.